Pada tahun 2019 Pemerintah Indonesia mengeluarkan aturan untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi daerah-daerah di Jawa Tengah melalui Peraturan Presiden nomor 79 tahun 2019. Di dalam peraturan tersebut terdapat 270 proyek / program strategis yang menjadi perhatian dan fokus Pemerintah Republik Indonesia untuk mendukung daya saing kawasan yang diharapkan dapat berdampak pada pertumbuhan investasi dan peningkatan perekonomian nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Diantara proyek / program strategis yang menjadi fokus Pemerintah di Jawa Tengah tersebut diantaranya adalah;
- Pengembangan kawasan ekonomi berbasis sektor unggulan; industri pengolahan dan manufaktur, pariwisata, pertanian dan perkebunan, peternakan, serta perikanan dan kelautan;
- Pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan konektivitas antar kawasan; pembangunan jalan tol, rehabilitasi jalan nasional dan jalur kereta api, pembangunan Pelabuhan, pengembangan bandara serta pembangunan sistem transportasi perkotaan terpadu;
- Pembangunan infrastruktur yang menunjang kegiatan perekonomian kawasan yang berorientasi pada optimalisasi sumber daya alam; SPAM – Sistem Penyediaan Air Minum, bendungan, IPAL – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pengembangan sektor energi minyak dan gas bumi serta energi terbarukan untuk menunjang sektor ketenagalistrikan, serta pengembangan sistem telekomunikasi dan informatika;
- Pengembangan sektor ekonomi lokal; dan
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Memasuki awal tahun 2023, timbul pertanyaan tentang bagaimana progres yang sudah berjalan untuk program yang dicanangkan Pemerintah di tahun 2019 tersebut? Dari beberapa artikel yang ada, khususnya untuk pembangunan yang mendukung pengembangan daerah Batang secara kawasan dan ekosistem ekonomi, diantaranya;
- Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang – KITB dan Batang Industrial Park. KITB dengan luas total mencapai 4 ribu hektar telah mencapai tahap akhir dan diharapkan sudah selesai pada tahun 2024. Batang Industrial Park sendiri secara infrastruktur kawasan industri sudah mencapai 90% dan diproyeksikan akan siap secara operasional di tengah tahun 2023.
- Pembangunan Tol Trans Jawa; Pembangunan tol trans Jawa untuk ruas Semarang Demak telah mencapai progres 94% dan ruas Bawen – Yogyakarta yang mempunyai panjang total 75,82 km untuk seksi I sepanjang 8,25 km rencananya akan selesai di akhir 2023.
- Pemerintah Kabupaten Batang telah mengeluarkan dana Rp 81 miliar untuk perbaikan jalan pada 2022. Terdapat 62 titik jalan di Kabupaten Batang yang mendapatkan prioritas untuk perbaikan.
- Pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap I ruas Semarang-Batang, hingga saat ini telah mencapai 55% dan diharapkan selesai pada tahun 2023. Dengan adanya pipa gas ini maka kawasan industri yang ada di Batang diharapkan dapat mendukung operasional pabrik-pabrik yang membutuhkan dan sangat bergantung proses produksinya terhadap kesediaan gas alam.
- Pembangunan PLTU Batang yang sempat terkendala Pandemi COVID-19, saat ini telah mencapai 97,5 persen. Kedepannya pembangkit listrik ini akan mempunyai kapasitas sebesar 2 x 1.000 MW, mampu untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa, dan memiliki peran strategis untuk mendorong investasi terutama untuk pengembangan kawasan industri di Jawa Tengah yang sedang bertumbuh.
- Dibentuknya Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) oleh Universitas Dipenogoro di Kabupaten Batang yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM seiring dengan wilayah yang sedang berkembang dan memiliki kawasan industri baru seperti Kawasan Industri Terpadu Batang dan Batang Industrial Park. SDM yang mempunyai skill atau kemampuan serta siap kerja menjadi sangat perlu agar dunia industri di Batang dapat berjalan secara berkelanjutan.
Dalam hal percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Tengah, khususnya di Batang, Batang Industrial Park telah ber sinergi dan berpartisipasi sebagai berikut:
- Turut berkontribusi dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas jalan Kabupaten dari dan menuju kawasan sehingga membantu mobilitas masyarakat sekitar kawasan
- Melakukan pembukaan jalan akses baru dari Jalan Raya Pantura menuju ke dalam kawasan. Pembukaan jalan baru dengan lebar dan kualitas jalan yang memenuhi standar area atau kawasan industri telah turut membantu Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar kawasan untuk mempunyai jalan alternatif
- Telah menjalin kerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk penyediaan jaringan listrik secara dedicated untuk kawasan, dimana telah tersedia kapasitas sebesar 2 x 60 MVA khusus untuk kawasan.
- Membuka komunikasi dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam hal penyediaan gas alam dimana jalur pipa gas untuk Batang Industrial Park direncanakan akan tersedia di akhir tahun 2023 – awal tahun 2024.
- Telah mengembangkan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk kawasan dengan kapasitas pengolahan sebesar 2 x 2.500 meter kubik per harinya.
- Memberdayakan dan bekerjasama dengan masyarakat sekitar sejak awal pembukaan sampai pemeliharaan kawasan; dimulai dari pembukaan lahan, pengembangan infrastruktur, perawatan lingkungan sampai dengan penjagaan keamanan dan ketertiban kawasan.
- Telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Batang dan juga mulai membuka komunikasi dengan Universitas Dipenogoro untuk pengadaan tenaga kerja ahli jika dibutuhkan oleh calon investor, terutama investor PMA.
Batang Industrial Park – BIP merupakan kawasan industri yang dikembangkan oleh PT Intiland Development, Tbk. mulai tahun 2021, melengkapi portfolio kawasan industri yang dikembangkan sebelumnya di Ngoro, Mojokerto, yaitu Ngoro Industrial Park. Bertempat di area perbukitan seluas 500 hektar di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Batang Industrial Park di kembangkan dengan mengacu best practices melalui pengalaman yang ekstensif dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan industri serta menerapkan usaha keberlanjutan, baik dari sisi ekonomi, sosial maupun lingkungan.
Batang Industrial Park dikembangkan dengan tidak hanya untuk mengkatalisasi pertumbuhan area di Batang dan sekitarnya, tapi juga pertumbuhan bisnis di Jawa Tengah dengan mempersiapkan kawasan dengan infrastruktur yang penting to menarik bisnis dari berbagai jenis dan skala.